Pulau Bali yang dikenal banyak orang merupakan tujuan wisatawan untuk liburan. Ada banyak alasan mengapa pulau Dewata tersebut disukai oleh banyak orang. Baik karena alamnya yang indah, penduduknya yang ramah, ataupun juga karena kebudayaan dan adatnya yang masih terjaga dengan baik. Sehingga tidak hanya menikmati keindahan alam, biasanya banyak wisatawan yang datang ke Bali juga karena tertarik dengan masyarakatnya.
Kebudayaan Bali yang menarik salah satunya adalah tarian asli dari Bali. Tarian dari Bali tersebut juga bisa dinikmati sebagai salah satu wisata. Seperti tarian kecak yang menjadi salah satu pertunjukan yang banyak dinikmati wisatawan baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Tarian Bali juga mempunyai genre yang sudah diakui dunia, yaitu berikut ini:
• Genre atau kategori pertama adalah tari Wali. Tari ini biasanya akan bisa ditampilkan sat kegiatan upacara adat dan juga khas hindu di daerah Bali. Sehingga untuk tempatnya juga di tempat khusus seperti di dalam pura. Genre tari ini mempunyai beberapa jenis tarian yaitu rejang yang ditampilkan oleh wanita berkelompok, baris yang dilakukan oleh pria, pendet yang merupakan tarian pembuka upacara, sanghyang dedari yang menggunakan unsur kerasukan, dan barong yang merupakan tarian pertarungan antara kebaikan dan kejahatan.
• Genre selanjutnya adalah ada bebali yang dilakukan di halaman pura. Tarian ini juga tidak boleh dilakukan sembarangan dan mempunyai unsur sakral. Tarian ini mempunyai tiga jenis yaitu gambuh, topeng sidhakarya, dan wayang wong yang merupakan drama tari.
• Genre terakhir adalah balih-balihan yang merupakan jenis tarian tanpa unsur hindu dan untuk hiburan. Jenisnya ada janger, kebyar, legong, kecak, dan joged bumbung.
Tiga genre di atas merupakan tarian dari Bali yang diakui dunia. Sehingga tidak hanya kecak saja, tetapi Bali mempunyai banyak tarian yang biasanya sakral. Sehingga dilakukan tidak di sembarang tempat, tetapi juga ada jenis tarian yang bisa dinikmati oleh banyak wisatawan dengan tujuan untuk memberikan hiburan dan pertunjukan bukan untuk sembahyang atau kepercayaan yang akan ditampilkan di tempat yang khusus seperti Pura.