7 Istilah Keuangan Gen Z yang Wajib Kamu Pahami

Gen Z bukan cuma dikenal sebagai generasi tech-savvy dan melek digital, tapi juga mulai sadar pentingnya melek finansial. Bedanya, cara mereka memandang dan ngomongin uang jauh lebih ekspresif dan relevan dengan kondisi sekarang. Dari yang lucu, nyindir, sampai yang bikin mikir, istilah-istilah keuangan Gen Z ini layak banget kamu pahami, biar nggak cuma ikut-ikutan, tapi juga ngerti maksudnya dan bisa manfaatin untuk strategi keuanganmu sendiri.

Kalau kamu merasa dunia finansial itu kaku dan penuh istilah berat, mungkin kamu belum ketemu versi Gen Z-nya. Yuk kenalan sama 7 istilah keuangan kekinian yang bukan cuma seru tapi juga bermanfaat banget buat kamu pahami!

1. Financial Healing

Ini tentang memaafkan keputusan keuangan masa lalu, entah karena pernah ngutang kelewat batas, ikut investasi bodong, atau sekadar boros waktu kuliah. Financial healing ngajak kamu untuk pelan-pelan berdamai dan mulai membangun hubungan yang lebih sehat dengan uang. Nggak melulu soal saldo, tapi juga soal rasa tenang.

2. Loud Budgeting

Bikin anggaran itu nggak harus diam-diam. Loud budgeting ngajarin kamu buat jujur sama diri sendiri dan lingkungan. Kalau memang nggak mampu nongkrong tiap weekend, ya bilang aja. Nggak ada salahnya jujur soal kondisi finansial, apalagi kalau itu bikin kamu lebih disiplin.

3. Doom Spending

Pernah kalap belanja gara-gara stres baca berita buruk? Selamat datang di dunia doom spending. Istilah ini menggambarkan belanja impulsif sebagai pelarian emosional. Banyak Gen Z mulai sadar akan pola ini dan cari cara baru buat self-care, seperti meditasi atau journaling bukan checkout keranjang terus.

4. Soft Saving

Menabung versi Gen Z nggak lagi harus keras dan ketat. Mereka percaya nabung tetap bisa santai, fleksibel, dan nggak ngebunuh kebahagiaan. Konsep soft saving mendorong kamu untuk tetap punya tabungan sambil tetap bisa menikmati hidup. Caranya? Bisa dengan auto-debit kecil, budgeting mingguan, atau bikin tabungan khusus hobi.

5. Girl Math

Istilah ini populer sebagai cara satir membenarkan pengeluaran. Misalnya: “Beli skincare pas diskon 50% berarti hemat, bukan boros!” Meskipun terdengar nyeleneh, girl math juga mencerminkan cara Gen Z mencoba paham keuangan dengan bahasa mereka sendiri. Kadang jadi pintu masuk buat belajar budgeting beneran.

6. No Buy Challenge

Tantangan ini ngajak kamu nggak belanja apapun selain kebutuhan pokok selama periode tertentu. Mirip puasa, tapi buat dompet. Banyak yang ikut ini buat nguji self-control dan mengenal lagi mana keinginan dan mana kebutuhan. Bonusnya? Tabungan kamu bisa naik drastis kalau dilakukan dengan konsisten.

7. Value-Based Spending

Alih-alih ngikutin tren, Gen Z mulai belanja berdasarkan nilai dan prinsip. Misalnya, lebih milih brand lokal, usaha kecil, atau produk ramah lingkungan. Ini cara mereka menyelaraskan dompet dengan hati. Belanja jadi lebih bermakna dan nggak sekadar konsumtif.

Paham istilah keuangan kekinian itu penting, tapi yang lebih penting adalah bisa menerapkannya dalam kehidupan nyata. Mulai dari soft saving, loud budgeting, sampai no buy challenge, semuanya butuh sistem keuangan yang fleksibel dan mendukung gaya hidupmu.

Di sinilah keunggulan Krom Bank bisa bantu kamu.

Sebagai bank digital yang aman dan diawasi OJK & BI serta menjadi peserta penjaminan LPS, Krom Bank hadir dengan fitur-fitur yang pas banget buat kamu yang ingin lebih mindful dan strategis dalam mengatur uang:

  • Bunga tabungan hingga 6% dan deposito sampai 8,75% per tahun, cocok buat kamu yang ingin uangnya tumbuh tanpa ribet.
  • Bebas biaya admin dan transfer gratis 100x per bulan, bikin transaksi harian jadi lebih hemat.
  • Fitur tarik deposito tanpa penalti dan pilihan bikin hingga 40 tabungan atau deposito sesuai tujuan, pas banget buat kamu yang lagi fokus budgeting atau saving secara tematik.

Dengan semua keunggulan Krom Bank ini, kamu nggak cuma ngerti istilah keuangan Gen Z tapi juga bisa langsung praktik dengan lebih terarah dan nyaman.